Manajemen Hipotermia Menggunakan Pembungkus Polyethylene Pada Bayi Prematur di Ruang Neonatal Intensif Care Unit: Studi Kasus

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Kadek Ayu Erika
Victoria Furtuna Winarto
Rahma Syamsul Bahri
Rahmania
Suni Hariati
Asriaty

Abstract

Latar Belakang : Bayi prematur rentan terhadap hipotermia segera setelah lahir karena luas permukaan tubuh yang besar dan ketidakmatangan fisiologis mekanisme termoregulasi seperti penyimpanan lemak coklat yang terbatas dan kadar thermogenin yang rendah. Intervensi yang dapat diberikan pada bayi dengan hipotermia yaitu dengan menggunakan bundle khusus pada bayi yang mengalami hipotermia berupa penggunaan penghangat, bungkus plastik, matras termal, penggunaan inkubator, peningkatan suhu ruangan, serta penggunaan topi dan selimut yang telah dihangatkan. Tujuan : Untuk mengevaluasi manajemen hipotermia pada bayi prematur dengan penggunaan pembungkus polyethylene. Metode : Menggunakan desain studi kasus deskriptif untuk menggambarkan penggunaan pembungkus polyethylene pada bayi yang mengalami hipotermia. Subjek dalam studi kasus ini adalah bayi E yang lahir premature dengan usia gestasi 30 minggu di level IIB ruang perawatan Neonatus Intensif Care Unit (NICU) RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar. Pengumpulan data dilakukan dengan anamnesa pada bayi, observasi, dan dokumentasi. Penyajian data menggunakan tabel dan gambar grafik disertai narasi untuk menjelaskan hasil yang didapatkan dari studi kasus. Hasil : Bayi E mengalami hipotermia dengan suhu 35.9°C kemudian setelah diberikan intervensi terjadi peningkatan suhu secara bertahap pada 1 jam pertama dan pada 1 jam berikutnya sampai suhu bayi mencapai normal yaitu 36.6°C. Kesimpulan : Penggunaan pembungkus polyethylene pada bayi premature yang mengalami hipotermia dapat membantu meningkatkan suhu bayi hingga mencapai nilai normal.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

How to Cite
1.
Erika KA, Victoria Furtuna Winarto, Rahma Syamsul Bahri, Rahmania, Suni Hariati, Asriaty. Manajemen Hipotermia Menggunakan Pembungkus Polyethylene Pada Bayi Prematur di Ruang Neonatal Intensif Care Unit: Studi Kasus. jdk [Internet]. 2022 Nov. 29 [cited 2024 May 21];10(3):291-7. Available from: https://jdk.ulm.ac.id/index.php/jdk/article/view/144

References

  1. Adejuyigbe EA, Anand P, Ansong D, Anyabolu CH, Arya S, Assenga E, et al. Impact of continuous Kangaroo Mother Care initiated immediately after birth (iKMC) on survival of newborns with birth weight between 1.0 to < 1.8 kg: Study protocol for a randomized controlled trial. Trials. 2020;21(1):1–13.
  2. WHO. Newborn health in the South-East Asia Region. WHO. 2022.
  3. WHO. Preterm birth. WHO. 2018.
  4. Singh T, Skelton H, Baird J, Padernia A-M, Maheshwari R, Shah D, et al. Infants, Improvement in thermoregulation outcomes following the implementation of a thermoregulation bundle for preterm. J Pediatr Child Heal. 2022;58:1201–8.
  5. Urubuto F, Agaba F, Choi J, Dusabimana R, Teteli R, Kumwami M, et al. Prevalence, risk factors and outcomes of neonatal hypothermia at admission at a tertiary neonatal unit, Kigali, Rwanda–a cross-sectional study. J Matern Neonatal Med. 2021;34(17):2793–800.
  6. Asmarini T, Rustina Y. POLIETILEN MENCEGAH HIPOTERMIA NEONATUS PREMATUR PADA PROSES TRANSPORTASI DI RUMAH SAKIT. J Telenursing. 2021;3(1):229–37.
  7. Brambilla Pisoni G, Gaulis C, Suter S, Rochat MA, Makohliso S, Roth-Kleiner M, et al. Ending Neonatal Deaths From Hypothermia in Sub-Saharan Africa: Call for Essential Technologies Tailored to the Context. Front Public Heal. 2022;10(April):1–10.
  8. Anggeriyane E, Noorhasanah E, Nurhayati I. The Effectiveness of The Kangaroo Mother Care for Low Birth Weight Baby in Maintaining Thermoregulation Stabilization : a Case Study. J Pendidik keperawatan Indones. 2021;7(2):151–8.
  9. Demtse AG, Pfister RE, Nigussie AK, McClure EM, Ferede YG, Tazu Bonger Z, et al. Hypothermia in Preterm Newborns: Impact on Survival. Glob Pediatr Heal. 2020;7.
  10. Nyandiko WM, Kiptoon P, Lubuya FA. Neonatal hypothermia and adherence to World Health Organisation thermal care guidelines among newborns at Moi Teaching and Referral Hospital, Kenya. PLoS One [Internet]. 2021;16(3 March):1–11. Available from: http://dx.doi.org/10.1371/journal.pone.0248838
  11. Valizadeh L, Mahallei M, Safaiyan A, Ghorbani F, Peyghami M. The effect of plastic cover on regulation of vital signs in preterm infants: A randomized cross-over clinical trial. Iran J Neonatol. 2017;8(2):24–30.
  12. Skrzetuska E, Puszkarz AK, Pycio Z, Krucińska I. Assessment of the impact of clothing structures for premature babies on biophysical properties. Materials (Basel). 2021;14(15).
  13. Padila, Agustien I. Suhu Tubuh Bayi Prematur di Inkubator Dinding Tunggal dengan Inkubator Dinding Tunggal Disertai Sungkup. J Keperawatan Silampari. 2019;2(2):113–22.
  14. Zakiah, Noor NBZ, Setiawati E. Efektifitas Peningkatan Suhu Tubuh Pada Perawatan Metode Kangguru Dengan Perawatan Inkubator Di Blud Rs H. Boejasin Pelaihari Tanah Laut Tahun 2013. J Skala Kesehat. 2017;5(1):1–6.
  15. Wang L, Liu ZJ, Liu FM, Yu YH, Bi SY, Li B, et al. Implementation of a temperature bundle improves admission hypothermia in very-low-birth-weight infants in China: a multicentre study. Britis Med J. 2022;11(2).
  16. Mccall EM, Alderdice F, Halliday HL, Vohra S, Johnston L. Interventions to prevent hypothermia at birth in preterm and/or low birth weight infants. Cochrane Database Syst Rev. 2018;2018(2).
  17. Zahra SA, Radityo AN, Mulyono. PENGARUH DURASI KANGAROO MOTHER CARE TERHADAP PERUBAHAN TANDA VITAL BAYI(Studi pada Bayi Berat Lahir Rendah dan Bayi Berat Lahir Sangat Rendah Usia 0-28 Hari). Diponegoro Med J. 2018;7(2):1182–91.